
TARAKAN – Seorang warga mengeluhkan dugaan pungutan liar di RSU Carsa Tarakan, Kalimantan Utara. Ia mengaku diminta uang saat ingin melihat rekaman CCTV usai kehilangan helm.
Keluhan itu disampaikan oleh Dijah lewat media sosial. Ia kehilangan helm berciri stiker foto adiknya. Saat meminta izin untuk mengecek CCTV, satpam yang berjaga justru menanggapi dengan ucapan, “Mau bayar berapa?”
“Kami sudah tanya baik-baik, malah disuguhin minta duit biar buka CCTV,” tulis Dijah, dikutip Rabu (2/7/2025).
RSU Carsa: Tidak Ada Biaya untuk Akses CCTV
Direktur RSU Carsa, dr. Afif, membantah adanya pungutan tersebut. Ia menegaskan bahwa memeriksa CCTV tidak dikenai biaya sesuai aturan rumah sakit.
“Tidak ada aturan yang mewajibkan pembayaran untuk cek CCTV. Itu tidak dibenarkan,” tegas Afif.
Satpam yang disebut dalam laporan mengaku hanya bercanda. Ia juga menjelaskan bahwa admin CCTV hanya bertugas pagi hingga sore, dan menyarankan pelapor kembali esok hari.
Satpam Dapat Peringatan
Meski mengaku bercanda, manajemen tetap memberi Surat Peringatan Kedua (SP2) kepada satpam tersebut sebagai tindakan disiplin awal.
“Jika terbukti melakukan pungli, kami akan beri sanksi tegas, termasuk pemberhentian,” jelas Afif.
Pihak rumah sakit masih menunggu pelapor untuk mengonfirmasi keterangan dari satpam. Afif menegaskan, RSU Carsa berkomitmen memberi pelayanan yang jujur dan tidak mentolerir pungli dalam bentuk apapun.(Yun)
📱 Netizen Borneo – Media Suara Kalimantan
🌐 Website: netizenborneo.com
📩 Email Redaksi: netizen.neo@hotmail.com
📲 WhatsApp: 0896-4642-1855
📸 Instagram & Threads: @netizen_neo
🎥 TikTok: @netizen__neo