MALINAU – PT Kayan Putra Utama Coal (KPUC) kembali menjadi sorotan usai warga merekam aktivitas pembuangan limbah dari Pit Tambang 9 ke aliran sungai pada Minggu malam (6/7/2025) sekitar pukul 23.30 Wita.
Video tersebut menunjukkan aliran air limbah yang diduga mengarah langsung ke Sungai Malinau, sumber air utama masyarakat. Kejadian ini bukan yang pertama. Perusahaan tambang batu bara tersebut juga melakukan hal serupa pada 3 dan 8 Mei 2025.
Warga Merasa Diabaikan, Pemerintah Terkesan Bungkam
Warga menyuarakan kemarahan mereka melalui media sosial.
“Aparat mana yang peduli? PT KPUC memang begitu dari dulu. Jangankan bupati, gubernur sendiri pun kalau nonton, mana ada responnya,” tulis akun Nicklas6634.
Akun yuk,kukuli juga menulis, “Baru saja kemarin ketahuan, diulang lagi. Kami yang memakai Sungai Malinau untuk air bersih jelas kecewa. Mereka hanya peduli keuntungan, dan masyarakat dijadikan bahan tertawaan.”
Banyak pihak menduga pemerintah daerah dan aparat hukum tidak serius menindak pelanggaran lingkungan. Masyarakat mulai mempertanyakan keberpihakan pejabat terhadap keselamatan publik dan lingkungan hidup.
Kepala DLH Pilih Bungkam, Wartawan Diminta Datang Langsung
Saat dikonfirmasi soal viralnya video tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Malinau, Jhon Felix, enggan menjawab melalui telepon. Ia meminta wartawan datang langsung ke kantornya.
“Kalau via telepon, sering ada informasi yang tidak pas. Silakan datang langsung,” ujarnya singkat.
Peneliti Desak Pemerintah Turun ke Lapangan
Peneliti dari NUGAL Institute for Social and Ecological Studies, Merah Johansyah, meminta DLH Malinau dan DLH Provinsi Kalimantan Utara segera memeriksa lokasi tambang dan mengambil sampel air sungai.
“Perusahaan ini sudah berkali-kali mencemari lingkungan. Dulu pernah jebol tanggul, sekarang buang limbah ke sungai. Pemerintah harus memberi sanksi serius,” tegasnya.
Warga Menuntut Tindakan Tegas
Warga Malinau berharap pemerintah segera turun tangan. Mereka meminta aparat hukum menindak tegas perusahaan yang merusak lingkungan, dan tidak membiarkan warga terus-menerus menjadi korban.(Yun)
📍 NETIZEN BORNEO – Suara Daerah, Suara Kita
📱 Instagram & Threads: @netizen_neo
🌐 Website: www.netizenborneo.com
📩 Email: netizen.neo@hotmail.com
💬 WhatsApp Redaksi: 0896-4642-1855
🎥 TikTok: @netizen__neo
