Pilu di Samarinda: Puluhan Makam di Pemakaman Cempaka Rusak Akibat Longsor

Posted by : admin May 30, 2025 Tags : Berita , Berita terkini , Borneo

SAMARINDA – Bencana tanah longsor melanda Komplek Pemakaman Cempaka di Jalan P. Suryanata, RT 23 dan 29, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda. Akibat pergerakan tanah yang terus terjadi, sekitar 30 makam terdampak, dengan potensi terancamnya posisi jenazah yang dimakamkan.

Camat Samarinda Ulu, Sujono, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi dan berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait, termasuk pengelola makam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) sejak Selasa, 27 Mei 2025.

“Kami sudah menginformasikan kepada para ahli waris agar segera datang ke lokasi, sehingga proses pemindahan jenazah bisa dilakukan sesegera mungkin,” ujar Sujono saat ditemui pada Kamis, 29 Mei 2025.

12 Ahli Waris Setujui Pemindahan, Sisanya Masih Dicari

Hingga Kamis malam, dari total 30 jenazah yang terdampak, sudah ada 12 ahli waris yang menyatakan persetujuan untuk dilakukan pemindahan. Sebanyak 4 jenazah telah berhasil dipindahkan pada Kamis siang, dan tim gabungan yang terdiri dari relawan serta petugas teknis menargetkan pemindahan 7 jenazah lainnya pada malam hari.

“Masih ada sekitar 18 jenazah yang ahli warisnya belum dapat dihubungi. Kami minta bantuan dari RKM (Rukun Kematian Masyarakat) agar keluarga atau saudara dari jenazah yang dimakamkan di sini segera menghubungi kami,” tegas Sujono.

Menurutnya, kendala utama bukan terletak pada medan longsor, tetapi proses administratif dan persetujuan dari pihak ahli waris.

“Kami tidak ingin mengambil tindakan sepihak. Semua pemindahan harus dilakukan dengan persetujuan penuh dari pihak keluarga. Kami ingin semua jelas dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” ungkapnya.

Longsor Semakin Parah Akibat Hujan Berturut-turut

Sujono menjelaskan bahwa tanda-tanda pergerakan tanah sebenarnya sudah muncul dua pekan sebelumnya, tepatnya saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut pada Senin, 12 Mei 2025. Sebagai langkah awal, pemasangan turap darurat menggunakan kayu ulin sempat dilakukan.

Namun, curah hujan tinggi pada Selasa, 27 Mei 2025 menyebabkan pergerakan tanah semakin parah, hingga menyebabkan beberapa makam bergeser. Intensitas hujan yang terus berlanjut hingga Kamis siang memperparah kondisi longsor.

“Longsornya semakin parah hari ini. Beberapa titik makam bergeser cukup jauh, dan pergerakan tanah masih terus berlangsung,” tambahnya.

Masuk Skala Prioritas Penanganan Jangka Panjang

Dalam jangka panjang, Camat Sujono telah berkoordinasi dengan Dinas Perkim untuk melakukan penanganan lebih permanen. Menurutnya, pihak konsultan teknis dari Perkim dijadwalkan akan turun ke lapangan besok, guna melakukan kajian menyeluruh terhadap dampak longsor serta merumuskan solusi penanganan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

“Pihak Perkim menyampaikan bahwa penanganan ini akan masuk skala prioritas dan rencananya akan diusulkan dalam Perubahan APBD 2025. Kami sangat berharap usulan pembangunan turap permanen bisa segera direalisasikan,” jelasnya.

Harapan kepada Warga dan Pemerintah

Sujono berharap, masyarakat yang memiliki keluarga dimakamkan di lokasi tersebut dapat segera mengonfirmasi kepada pihak kelurahan atau kecamatan agar proses evakuasi bisa berlangsung cepat dan layak.

“Kami menginginkan setiap jenazah dipindahkan dengan penuh hormat dan sesuai prosedur, serta tidak menimbulkan persoalan sosial atau hukum di kemudian hari,” pungkasnya.(Ari)


🟦 Untuk kabar terbaru dan informasi penting lainnya, ikuti kanal resmi kami:

📱 WhatsApp Redaksi: 0896-4642-1855

📸 Instagram & Threads: @netizen_neo

📘 Facebook: Netizen Borneo

📩 Email: netizen.neo@hotmail.com

RELATED POSTS
FOLLOW US