Longsor Landa Sungai Pinang Dalam, 4 Rumah Ambruk dan 6 Warga Tertimbun

Posted by : admin May 27, 2025 Tags : Berita , Berita terkini , Borneo

SAMARINDA – Bencana tanah longsor kembali melanda kawasan padat penduduk Sungai Pinang Dalam, Kota Samarinda. Insiden terjadi pada Selasa siang (27/5/2025) sekitar pukul 13.00 WITA, tepatnya di Jalan Gerilya, Gang Keluarga, RT 102. Sedikitnya empat rumah warga dilaporkan ambruk akibat pergerakan tanah yang tiba-tiba, disertai suara gemuruh besar.

Warga yang tengah beraktivitas sempat panik dan berhamburan keluar rumah. Tanah yang diduga jenuh akibat hujan deras selama beberapa hari terakhir meluncur dari lereng, membawa serta material besar seperti batu dan beton, hingga menghantam bangunan yang berada di bawahnya.

Enam Korban Tertimbun, Dua Masih dalam Proses Evakuasi

Komandan Tim SAR dari Basarnas Samarinda, I. S. Abbas, menyebutkan bahwa terdapat enam orang korban tertimbun, dengan empat di antaranya berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian, salah satunya telah terdeteksi dan berada dalam kondisi hidup.

“Saat kami tiba di lokasi, situasinya memang genting. Enam korban tertimbun, empat sudah dievakuasi selamat. Yang satu masih hidup, namun posisinya terhimpit antara dua struktur bangunan. Proses evakuasi masih berjalan,” ungkap Abbas di lokasi.

Proses penyelamatan dilakukan dengan metode penyoringan manual dan alat berat ringan, karena kondisi tanah yang masih labil membuat evakuasi berisiko tinggi. Satu korban yang belum ditemukan masih dalam pencarian intensif oleh tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, serta relawan dan warga sekitar.

Cuaca Tak Menentu dan Tanah Curam, Kombinasi Rawan

Longsor ini diduga dipicu oleh intensitas hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir. Wilayah Sungai Pinang Dalam sendiri dikenal sebagai zona rawan longsor, dengan kontur tanah yang curam dan permukiman yang padat.

“Kemungkinan besar, hujan yang mengguyur beberapa hari ini jadi pemicu utama. Tanah jenuh air dan akhirnya bergerak,” tambah Abbas.

Hingga malam hari, tim SAR terus berjibaku di lokasi, membuka jalur evakuasi, memindahkan material longsoran, serta memastikan keselamatan tim di lapangan.

Duka dan Doa Menyelimuti Lokasi

Di sekitar garis pengaman, keluarga korban terlihat menunggu dengan cemas. Beberapa memanjatkan doa, berharap keajaiban menyertai proses penyelamatan. Tim logistik juga telah mulai menyalurkan bantuan darurat bagi warga terdampak dan petugas di lapangan.

Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah penanganan lanjutan dan mitigasi untuk mencegah terjadinya bencana serupa di masa mendatang.

“Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin. Fokus kami menyelamatkan korban secepat dan seaman mungkin,” tutup Abbas.(Ari)


📍 Pantau terus perkembangan dan info tanggap darurat hanya di:

🔵 Instagram & Threads: @netizen_neo

🔵 Facebook: Netizen Borneo

📞 WhatsApp Redaksi: 0896-4642-1855

RELATED POSTS
FOLLOW US