SANGATTA – Antrean panjang pembeli gas elpiji 3 kilogram kembali terlihat di sejumlah pangkalan di Sangatta, Kutai Timur. Salah satunya terjadi di Jalan Ponegoro pada Rabu malam (4/6/2025), yang membuat warga harus rela mengantre berjam-jam demi mendapatkan tabung gas bersubsidi menjelang Iduladha.
Kelangkaan gas melon ini telah berlangsung hampir sepekan dan dikeluhkan banyak warga karena sangat menyulitkan kebutuhan dapur sehari-hari.
Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen (LPK) Kutai Timur, Andi Arafa, pun angkat bicara. Ia mendesak pemerintah daerah serta aparat penegak hukum agar segera menindak tegas pangkalan-pangkalan nakal yang diduga menyimpan atau menyimpangkan distribusi gas 3 kg.
“Kami minta Satpol PP dan Kepolisian melakukan pengawasan ketat dan bertindak terhadap pangkalan yang tidak transparan. Indikasi penimbunan harus segera diselidiki,” tegas Andi.
Komentar warganet di media sosial juga menunjukkan kekesalan terhadap kondisi ini. Sejumlah netizen di grup Facebook Sangatta ramai mengungkapkan keresahan mereka.
“Alhamdulillah barusan dapat gas tanpa drama antre, langsung aja sebelum jembatan Kampung Kajang,” tulis akun Sa Vitri Ramadani.
Sementara itu, Tata Kut’e mencurigai adanya permainan oknum. “Berarti masih ada oknum Pertamina dan oligarki yang bermain, gas…”Warga lain seperti Sulimah mempertanyakan peran pemerintah. “Terus kita harus ngadu ke mana? Pemerintah seperti tidak peduli,” tulisnya.
Sedangkan Suparlan Es menyuarakan kekesalan, “Disperindag Kutim mana? Operasi pasar digelar di mana-mana, tapi kalau gas tidak tersedia, mau masak pakai apa?”
Merespons situasi ini, masyarakat berharap ada transparansi distribusi dan penanganan cepat dari Pemkab Kutim agar pasokan gas elpiji 3 kg kembali stabil. Terlebih, kebutuhan akan gas dipastikan meningkat menjelang Iduladha.(Abu)
📲 Ikuti berita terkini daerahmu hanya di:
🔵 Facebook: Netizen Borneo
📸 Instagram & Threads: @netizen_neo
📩 Email Redaksi: netizen.neo@hotmail.com
📞 WhatsApp Media Center: 0896-4642-1855
