BERAU – Tim pengawasan LPG dan BBM bersubsidi dari Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau mulai turun ke lapangan. Namun, langkah ini memunculkan pertanyaan dari beberapa kepala kampung.
Simon, Kepala Kampung Sumber Mulya, menyayangkan pengawasan baru dimulai tahun ini. Ia menilai masalah distribusi sudah lama terjadi.
“Kenapa baru sekarang turun? Masalah ini sudah lama kami alami. Pengawasan seharusnya rutin, bukan insidental,” ujarnya saat rapat beberapa waktu lalu.
Diskoperindag: Baru Terima Kewenangan dan Anggaran
Kepala Diskoperindag Berau, Eva Yunita, menjelaskan alasan keterlambatan pengawasan. Ia mengatakan, kewenangan pengawasan baru resmi dialihkan ke Diskoperindag pada akhir 2024.
“Sebelumnya, tugas itu ada di bidang ekonomi Setkab Berau. Tahun ini kami baru dapat alokasi anggaran, jadi baru bisa turun,” katanya.
Eva menegaskan, pihaknya tidak tinggal diam selama ini. Namun karena keterbatasan kewenangan, mereka hanya bisa mengendalikan harga dan stok melalui operasi pasar murah.
Ke Depan Akan Rutin, Tergantung Anggaran
Eva memastikan pengawasan lapangan akan berjalan rutin. Tapi, ia mengingatkan pelaksanaannya tetap bergantung pada anggaran yang tersedia.
“Kami akan rutin awasi distribusi, selama anggarannya memungkinkan,” tambahnya.
Fokus pada LPG 3 Kg dan BBM Bersubsidi
Diskoperindag kini bertugas mengawasi distribusi LPG 3 kg dan BBM bersubsidi. Mereka akan memastikan pasokan tersedia, harga sesuai HET, dan penyalur tidak menyalahi aturan.
Mereka juga melibatkan camat dan kepala kampung untuk inspeksi bersama. Koordinasi dilakukan dengan Pertamina, agen, dan pangkalan agar distribusi berjalan tepat sasaran.
Meskipun Pertamina memegang kendali distribusi utama, Diskoperindag memiliki kewenangan untuk mengawasi dan menindak di tingkat daerah.(Lai)
📍 NETIZEN BORNEO – Suara Warga Kalimantan, Mata Hati Borneo
🌐 Website: www.netizenborneo.com
📱 Instagram & Threads: @netizen_neo
🎥 TikTok: @netizen__neo
📩 Email Redaksi: netizen.neo@hotmail.com
💬 WhatsApp Media Center: 0896-4642-1855
