
BALIKPAPAN – Ribuan peserta aksi dari Aliansi Balikpapan Bergerak (Barak) akhirnya bertemu langsung dengan Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri, Senin (1/9/2025). Massa sudah berorasi berjam-jam di bawah terik matahari.
Alwi hadir bersama Wakil Ketua DPRD, sejumlah anggota dewan, dan unsur Forkopimda, termasuk Kasdam VI/Mulawarman Brigjen TNI Ari Aryanto, Wakapolda Kaltim Brigjen Pol M. Sabilul Alif, serta Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Anton Firmanto.
Tuntutan Isu Lokal dan Nasional
Massa menyoroti isu lokal dan nasional. Mereka menuntut DPR RI menolak kenaikan gaji pejabat, Polri melakukan reformasi, pemerintah menata PBB, memperbaiki regulasi pemblokiran ATM, serta DPRD segera mengesahkan RUU Perampasan Aset dan Tanah Adat.
Isu lokal menjadi sorotan utama. Massa menyoroti banjir yang lamban ditangani, kelangkaan LPG 3 kg, keterbatasan air bersih, maraknya beras oplosan, hingga ketidakmerataan beasiswa. Seorang ibu dari Balikpapan Utara mengeluhkan pungutan puluhan juta rupiah untuk IMTN. Alwi meminta persoalan tersebut langsung disampaikan ke Ketua Komisi I DPRD.
Dialog dengan Wali Kota Balikpapan
Setelah berdialog dengan DPRD, massa melanjutkan aksi menemui Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, dan Wakil Wali Kota Bagus Susetyo. Rahmad menanggapi sejumlah isu yang disorot, termasuk banjir, kelangkaan LPG, dan infrastruktur kota.
Rahmad menegaskan penanganan banjir merupakan proses berkelanjutan. Pemkot telah melakukan langkah konkret, seperti normalisasi parit akibat sedimentasi dan pembangunan bozem baru seluas 9–10 hektare di belakang Pasar Segar. Infrastruktur ini diharapkan menahan limpasan air.
Terkait kelangkaan LPG 3 kg, Rahmad menjelaskan kewenangan utama ada di pemerintah pusat melalui Pertamina. Pemkot terus berkoordinasi agar distribusi tepat sasaran, khususnya untuk keluarga miskin (Gakin).
Peningkatan APBD dan Progres Pemkot
Rahmad juga menyoroti APBD Balikpapan yang kini mencapai Rp1,3 triliun, naik dari sekitar Rp700 miliar pada 2018. Kenaikan PAD ini memungkinkan realisasi program seperti BPJS dan pendidikan gratis.
Tertib dan Damai
Aksi yang dimulai pukul 12.30 Wita berlangsung tertib. Massa bergantian menyampaikan tuntutan, termasuk sembilan poin nasional seperti pemotongan gaji pejabat, pengalokasian ulang anggaran untuk pendidikan dan kesehatan, hingga kenaikan pajak progresif bagi konglomerat.
Aksi mulai membubarkan diri pukul 18.55 Wita. Sebagian demonstran menyalakan lilin sebagai bentuk berkabung atas berbagai kejadian di Tanah Air. Rahmad meminta warga bersabar sambil menunggu hasil dari proyek pengendalian banjir yang sedang berjalan.(Ind)
📍 NETIZEN BORNEO — Suara Warga Kalimantan, Mata Hati Borneo
🌐 Website: www.netizenborneo.com
📱 Instagram & Threads: @netizen_neo
🎥 TikTok: @netizen__neo
📞 WA Redaksi: 0896-4642-1855
✉️ Email: netizen.neo@hotmail.com