
Muara Teweh – Dalam acara peresmian Gedung Aula Hagia Sophia Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muara Teweh, Pembina Yayasan Batara sekaligus Ketua Komisi III DPRD Barito Utara, DR H Tajeri, mengungkapkan rencana besar untuk mendirikan Universitas Barito Utara.
Acara yang digelar di Gedung Aula Hagia Sophia, Jalan Berlian, Muara Teweh, ini dihadiri oleh Pj Bupati Barito Utara, Drs Muhlis; Wakil Ketua II DPRD, Hj Henny Rosgiaty Rusli, Kepala LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan Muhammad Akbar, serta sejumlah tokoh lainnya.
Dalam sambutannya, H Tajeri menyampaikan bahwa Yayasan Batara telah menerima rekomendasi resmi dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan pada 23 Desember 2024 untuk menggabungkan STIE Muara Teweh dengan Akademi Kebidanan (Akbid) Sari Mutiara di Medan.
Langkah ini menjadi awal dari rencana pendirian Universitas Barito Utara yang ditargetkan dapat terwujud dalam waktu satu tahun ke depan.
“Universitas Barito Utara akan memiliki tujuh program studi, termasuk dua program yang sudah ada di STIE, yaitu Manajemen dan Akuntansi. Selain itu, akan ditambahkan Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, Fakultas Perikanan, Fakultas Kejuruan Pendidikan, dan Informatika, semuanya jenjang Strata 1 (S1),” ungkap H Tajeri.
Menurutnya, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama dan ia berharap Universitas Barito Utara dapat berdiri sebelum wisuda mendatang. Diharapkan penyerahan SK resmi bisa dilakukan bersamaan.
Lokasi pembangunan universitas telah dipersiapkan di Kecamatan Teweh Baru, Kelurahan Jingah, dengan lahan seluas 1,5 hektare yang saat ini sedang dalam tahap penggarapan. “Begitu SK kita terima, pembangunan gedung universitas akan segera dimulai,” tambahnya.
H Tajeri juga menyebutkan bahwa persentase lulusan SMA di Barito Utara yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi masih tergolong rendah, yakni hanya sekitar 35 persen, sebagian besar terkendala biaya.
Dengan berdirinya Universitas Barito Utara, ia berharap lebih banyak anak muda dari daerah ini dapat melanjutkan pendidikan tanpa harus meninggalkan daerah.
“Universitas ini tidak hanya akan mengurangi beban biaya pendidikan bagi masyarakat, tetapi juga memberikan akses lebih luas kepada anak-anak kita untuk menuntut ilmu di daerah sendiri,” ujarnya.
Tak hanya itu, H Tajeri juga menyoroti program beasiswa Gubernur Kalimantan Tengah yang menjangkau 10.000 mahasiswa di provinsi ini, yang diharapkan dapat mendukung keberlanjutan pendidikan di universitas yang baru ini.
Dengan rencana besar ini, Universitas Barito Utara diharapkan menjadi kebanggaan baru bagi masyarakat Kabupaten Barito Utara dan sekaligus menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia unggul di Kalimantan Tengah.(Ana)