BONTANG – Anggota Komisi I DPRD Kota Bontang, Adrofdita meminta perusahaan di Kota Bontang hendaknya menghapus syarat pengalaman kerja diganti dengan sertifikat pelatihan.
Hal ini dikatakannya saat digelarnya Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait sulitnya putra daerah mendapatkan pekerjaan, bahkan di kota sendiri.
Menurut Politisi PKS ini, kesulitan pengalaman kerja akan berdampak kepada bagi yang baru lulus kuliah atau sekolah.
“Habis mendapatkan sertifikat pelatihan ini sebagai bukti bahwa pencari kerja ini telah tersertifikasi, untuk bidang tertentu,” ujarnya, Senin (20/11/2023).
Ia meminta kepada perusahaan di Kota Bontang hendaknya jangan instant dalam menjalankan operasional industri, namun juga berupaya membuka perekrutan tenaga kerja, untuk membantu pemerintah menanggulangi pengangguran di Kota Bontang.
“Nanti bisa liat perusahaan mana dari lampiran sertifikatnya, apakah lowongan kerjanya relevan dengan sertifikat program latihannya apa tidak,” ungkapnya.
Selain itu tak lupa ia menyarankan kepada para pencari kerja agar mengikuti berbagai pelatihan yang sesuai dengan segmentasi industri yang ada di Kota Bontang.
“Sambil nunggu dapat pekerjaaan atau buka loker, ada baiknya ikut pelatihan yang disediakan oleh Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bontang yang bekerjasama dengan UPTD Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) atau Lembaga Pelatihan Kerja (LPK),” tegasnya.
Sementara, Kepala Disnaker Kota Bontang Abdu Safa Muha segera pihaknya meminta penghapusan syarat pengalaman kerja ke perusahaan yang membuka lowongan kerja.
“Kasian anak-anak baru lulus sudah dimintai surat pengalaman kerja, maka kami akan menindaklanjuti ke perusahaan untuk meniadakan syarat pengalaman kerja itu,” tut
up Safa Muha.(Far)
