
TANJUNG SELOR — Seorang anggota polisi di Polda Kalimantan Utara diduga terlibat dalam skandal pemalsuan barang bukti narkotika. Dugaan ini mencuat setelah sebuah Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tertanggal 27 Mei 2025 mengungkap pengakuan mengejutkan dari pelaku.
Dalam pengakuannya, oknum polisi yang bertugas di Direktorat Tahanan dan Barang Bukti (Dittahti) mengaku mengganti isi 12 bungkus sabu-sabu dengan zat menyerupai tawas atau gula batu. Pelaku juga mengatur jalannya aksi dengan melibatkan dua tahanan.
Pelaku Turunkan CCTV dan Ambil Kunci Brankas Tengah Malam
Sekitar pukul 02.00 Wita, pelaku mengambil kunci ruang penyimpanan barang bukti dari ruang Wadir Tahti. Ia menyembunyikan kunci tersebut di ruang besuk tahanan. Satu jam kemudian, pelaku menyuruh Bripda DR untuk membawa Bripda AU ke barak, agar situasi tetap aman.
Setelah itu, pelaku menurunkan kamera pengawas yang terpasang di lorong tahanan. Ia lalu membuka ruang penyimpanan dan brankas, lalu membawa 12 bungkus sabu ke sel Rajawali kamar 2.
Tahanan Diperintahkan Mengecek Keaslian Sabu
Pelaku memanggil dua tahanan bernama AH alias Keset dan RL untuk memeriksa isi sabu. Mereka mengecek dengan mencium, mencicipi, dan membakar barang tersebut. Setelah itu, keduanya menyimpulkan bahwa sabu itu tidak asli.
Pelaku kemudian memerintahkan mereka membungkus ulang barang tersebut dan mengembalikannya ke tempat semula. Ia juga mengembalikan kunci ke ruang jaga, lalu kembali bertugas seolah tidak terjadi apa-apa.
Propam Mabes Polri Turun, Polda Kaltara Belum Beri Pernyataan
Sampai saat ini, Kapolda Kalimantan Utara dan Divisi Propam Mabes Polri belum memberikan keterangan resmi. Namun, sumber internal menyebutkan bahwa Mabes Polri sudah mengirim tim khusus untuk menyelidiki skandal ini.
Publik Soroti Integritas Penanganan Barang Bukti
Kasus ini menambah daftar panjang kekhawatiran masyarakat soal penanganan barang bukti narkotika di tubuh kepolisian. Bila terbukti, tindakan oknum ini bisa mencoreng nama institusi dan memperburuk kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.(Cka)
🔍 Netizen Borneo akan terus memantau dan mengabarkan perkembangan terbaru dari skandal ini.
📲 Ikuti terus kanal resmi kami untuk berita investigasi dan laporan eksklusif lainnya:
-
Instagram & Threads: @netizen_neo
-
Facebook: Netizen Borneo
-
WhatsApp Redaksi: 0896-4642-1855
-
Email: netizen.neo@hotmail.com