Usai Demo 100 Hari Wali Kota, Ketua HMI Samarinda Diserang Buzzer dan Tempuh Jalur Hukum

Posted by : admin Juni 12, 2025 Tags : Balikpapan , Berita , Berita terkini

BALIKPAPAN – Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Samarinda, Syahril Saili, secara resmi melaporkan akun anonim di media sosial yang menyebarkan video berisi tuduhan fitnah dan pencemaran nama baik. Laporan diajukan ke Ditreskrimsus Polda Kalimantan Timur, menyusul beredarnya video yang menuding dirinya dan sejumlah rekan menerima bayaran dalam aksi demonstrasi damai memperingati 100 hari kepemimpinan Wali Kota Samarinda.

“Video itu menyebut saya menerima Rp10 juta. Ini tuduhan serius, tidak berdasar, dan mencemarkan nama baik kami,” tegas Syahril, Rabu (12/6/2025).

Video tersebut diunggah Rabu dini hari (4/6) oleh akun anonim Instagram, dan mulai menyebar luas melalui pesan WhatsApp. Syahril menilai video itu sebagai bentuk serangan sistematis untuk mendiskreditkan gerakan mahasiswa serta membungkam kritik terhadap pemerintah.

Pasal Hukum yang Dikenakan:

  • Pasal 27 ayat (3) jo. Pasal 45 ayat (3) UU ITE No. 19 Tahun 2016 tentang pencemaran nama baik.

  • Pasal 45A ayat (2) UU ITE tentang penyebaran berita bohong (hoaks) yang merugikan masyarakat.

  • Pasal KUHP lain yang relevan untuk dugaan pembunuhan karakter.

Syahril menyampaikan bahwa pihaknya menghormati kebebasan berpendapat, namun menolak penyalahgunaan media sosial untuk menyebarkan hoaks.

“Ini bukan hanya serangan terhadap pribadi saya, tetapi juga terhadap semangat kritis mahasiswa Samarinda. Kami tidak akan diam,” tambahnya.

Sebelumnya, aksi damai HMI Cabang Samarinda pada Selasa (3/6) menyoroti persoalan banjir, longsor, dan kualitas perencanaan infrastruktur, yang dinilai belum menunjukkan perubahan signifikan selama masa 100 hari pemerintahan Wali Kota Andi Harun dan Wakil Wali Kota Saefuddin Zuhri.

Alih-alih mendapatkan ruang dialog terbuka, aksi tersebut justru direspons dengan serangan digital oleh buzzer anonim, memicu kekhawatiran atas ruang aman masyarakat sipil di media sosial.

“Kami percaya hukum akan bekerja. Media sosial tidak boleh jadi alat fitnah. Publik berhak tahu siapa dalangnya,” tegas Syahril.(Far)


📣 Kontak & Informasi Tambahan:

Instagram & Threads: @netizen_neo

WA Redaksi: 0896-4642-1855

Facebook: Netizen Borneo

Email: netizen.neo@hotmail.com

RELATED POSTS
FOLLOW US