
Balikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan menindaklanjuti kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dan Pertamax Turbo di sejumlah SPBU sejak Minggu (18/5).
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menyampaikan pihaknya telah menginstruksikan Asisten II dan Kabag Ekonomi untuk menelusuri penyebab kekosongan tersebut. Pemkot juga sedang menunggu penjelasan resmi dari pihak Pertamina Patra Niaga.
“Kami tidak ingin berspekulasi atau menyampaikan informasi yang keliru. Kami akan menunggu penjelasan resmi dari pihak Pertamina mengenai kendala distribusi Pertamax di Balikpapan,” ujarnya, Senin (19/5).
Bagus memastikan koordinasi dengan pihak-pihak terkait terus dilakukan. Ia juga meminta masyarakat tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya.
Di lapangan, kelangkaan BBM Pertamax menyebabkan antrean panjang di sejumlah SPBU. Di SPBU MT Haryono, antrean kendaraan mengular hingga sekitar satu kilometer. Papan informasi menyebutkan bahwa Pertamax dan Pertamax Turbo sedang menunggu pengiriman.
Hal serupa juga terjadi di SPBU 64.761.17 Gunung Guntur, Jalan D.I Panjaitan. Manajer SPBU, Randy Faisal Hud, mengatakan stok Pertamax kosong sejak dua hari terakhir.
“Biasanya kami menerima 8 kiloliter per hari, namun sejak dua hari lalu tidak ada pasokan. Belum ada info resmi kapan pasokan kembali normal,” jelas Randy.
Masyarakat yang kesulitan mendapatkan Pertamax terpaksa beralih ke Pertalite, yang memicu antrean tambahan di SPBU yang masih memiliki stok.
Dikonfirmasi terpisah, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan melalui Area Manager Communication, Relations & CSR, Eddy Mangun, menyampaikan bahwa kelangkaan terjadi akibat keterlambatan distribusi dari Fuel Terminal Balikpapan.
“Saat ini sedang dilakukan stop of name di terminal Balikpapan sebagai bagian dari prosedur operasional untuk memastikan kualitas BBM. Distribusi sementara dialihkan ke terminal BBM Samarinda,” ujarnya dalam pernyataan resmi.
Eddy juga menyebut adanya lonjakan konsumsi Pertamax di wilayah Balikpapan, Penajam, dan Paser, yang mencapai rata-rata 370 kiloliter per hari. Ia memastikan suplai BBM akan kembali normal mulai Selasa (20/5).
“Masyarakat tidak perlu panik. Pertamina memastikan distribusi akan kembali normal seperti biasa,” pungkasnya.(Far)
📢 Netizen Borneo
🛢️ Pantau Ketersediaan Energi di Kalimantan
📲 Ikuti update kami:
🔹 Instagram & Threads: @netizen_neo
🔹 Facebook: Netizen Borneo
🔹 WhatsApp Media Center: 0896-4642-1855